(( Memperbaiki Diri Dengan Al-Qur'an dan As-Sunah ))

Hakekat Do'a

Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Azza wajalla, yang telah menganugerakan rasa cinta dan benci dihati para makhlukNya. Dan hanya Dia pulalah yang berhak mengatur kepada siapakah kita harus mencintai dan kepada siapa pula kita membenci.



Didalam kehidupan yg penuh fitnah ini, kita tentu paham bahwa sulit sekali mencari teman/sahabat yang akan bisa menolong kita menuju kepada hidayah Allah, teman yang bisa –salah satunya mendorong kita berjamaah untuk melakukan usaha guna mengembalikan kedudukan umat islam pada kejayaan. Allah ta’ala dalam surat Al Maidah ayat 54 berfirman :



 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ


54.  Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.


Surat Al Fushshilat (41) ayat 51



 وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُو دُعَاءٍ عَرِيضٍ


: “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa.”


Dari ayat tersebut, terlihat bahwa ALLOH ta’ala  ‘menyindir’ dan mengecam (sifat) manusia, yg mudah lupa jika diberi kenikmatan. Sebaliknya, jika mendapat kesulitan, walau sekecil apapun, maka dia akan menangis, berkeluh kesah dan berdoa meminta pertolongan kepada ALLOH ta’ala. Hanya saja, perlu dicatat bahwa tidak semua manusia berbuat demikian. Masih ada manusia yg tetap mengingat ALLOH ta’ala baik di kala senang maupun di kala susah. Contoh manusia yg tetap mengingat ALLOH ta’ala di saat mendapat kenikmatan/kesenangan yg luar biasa banyaknya adalah Nabi Sulaiman alaihissalam. Sedangkan Nabi Ayyub bisa menjadi contoh manusia yg tetap mengingat ALLOH ta’ala baik di kala suka ataupun duka.


Pada hakikatnya doa mesti dilakukan dalam keadaan dan kondisi apapun. Kaya, miskin, suka, duka, sehat, sakit, tidak boleh menjadi penghambat untuk berdoa. Hal ini mengingatkan kita bahwa pada dasarnya MANUSIA BERGANTUNG HANYA KEPADA ALLOH ta’ala.


Rasululloh shollahu alaihi wassalam sendiri bersabda bahwa doa merupakan inti ibadah!!!


Kita sendiri HARUS YAKIN bahwa doa kita DIKABULKAN…!!! Jika tidak dikabulkan di dunia, maka doa tersebut akan menjadi amalan kita di akhirat kelak. (QS. Al Mu’min [40] : 60). Allah bersabda



وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al Mu’min [40] : 60).


Manusia memang ‘aneh’, seringkali di saat genting dia berdoa kepada ALLOH ta’ala seraya menjanjikan ini itu (bernadzar), tapi begitu ALLOH ta’ala mengangkat kesulitannya, pada saat itu pula dia melupakan nadzarnya itu. Dg kata lain, manusia begitu mudah mendurhakai ALLOH ta’ala  yg telah menolongnya..!!


Berikut beberapa tips agar doa dikabulkan ALLOH ta’ala:




  1. Makanan, minuman, dan pakaian yg kita gunakan, pakai, dan konsumsi sehari-hari mestilah berasal dari rejeki yg HALAL. Ingat, 1 SUAP makanan yg haram akan menghalangi diterimanya ibadah kita selama sekian waktu, apalagi jika makanan haram tersebut telah menjadi daging…berarti kita telah menyiapkan diri kita masuk ke dalam neraka.

  2. Menyucikan dan membersihkan diri, baik lahir-batin. Sebaiknya sebelum berdoa kita membersihkan diri (minimal berwudhu) untuk membersihkan lahir kita. Untuk membersihkan batin, kita bisa perbanyak dzikir dan istighfar.

  3. Membaca sholawat Nabi. Tanpa menyertakan sholawat Nabi dalam berdoa, akan mengakibatkan doa menggantung (tidak jelas statusnya…)

  4. Perbanyak puji2an kepada ALLOH ta’ala, karena hanya ALLOH ta’ala  yg berhak utk segala puja dan puji. Puja dan puji bagi ALLOH bisa kita ambil dari Asmaul Husna atau dari Al Qur’an. Bertawassul-mendekkatkan diri dulu kepada Allah sebelum berdoa

  5. Berdoalah di waktu2 dan tempat2 yg mustajab. Sebagai contoh, padang Arafah, di masjid, hari Jum’at, 1/3 malam terakhir, di antara 2 khutbah, saat hendak buka puasa, saat hendak sahur, dst.

  6. Carilah waktu2 yg hening, agar kita bisa doa dg khusyuk. Misalnya di saat sujud, 1/3 malam terakhir, dst.

  7. (Dianjurkan) Gunakan doa para Nabi/Rasul. Di Al Qur’an banyak sekali doa-doa para Nabi dan Rasul. Yg harus diingat adalah kita harus PAHAMI betul doa2 tersebut, agar meresap ke dalam hati. Namun, tidak ada salahnya juga berdoa dg cara kita sendiri, terutama bila kita punya hajat/kemauan. TIDAK ADA MASALAH BERDOA DG BAHASA SEHARI-HARI (bukan bahasa Arab).

  8. Berdoalah yg wajar (diutamakan jika kita telah melakukan ikhtiar sebelumnya). Janganlah kita berdoa utk sesuatu yg tidak masuk akal. Contohnya kita minta diturunkan hujan uang, atau kita minta kaya tapi kita tidak berusaha/tidak bekerja, dst dst.


Tartib : Ummu A. Faiq, SE, S. Pd



0 Response to "Hakekat Do'a"

Post a Comment