Sesungguhnya
anak adalah amanah yang sangat agung yang Allah berikan kepada kedua orang tua,
dan mereka memiliki tangungjawab yang sangat besar untuk mendidik, bukan hanya
sekedar membesarkan dengan bentuk materi, tapi lebih dari itu adalah mereka memberikan
dan mengenalkan akan kebutuhan rohani. Rumah menjadi senter utama dalam
mentarbiyah dan mendidikan anak-anak, rumah akan menjadi celupan pertama
terbentuknya karakter anak dan memiliki pondasi yang baik, dengan pondasi itu
mereka bisa menjaga syariat-syariat Allah dan selalu menjaga hak-hak Allah
dalam kehidupanya.
Orang
tua memiliki kewajiban terhadap anak, dan Allah juga perintahkan agar berbuat
baik kepada mereka. Perbuatan baik kepada mereka adalah dengan memberikan
pendidikan, dan menunaikan amanah, dan tidak membuat mereka terlantar. Banyak
ayat yang menjelaskan tentang kewajiban orang tua menunaikan amanah, Allah
berfirman dalam surat An-Nisa’
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ
أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
Artinya
“Sessunguhnya Allah memerintahakan kalian untuk menunaikan amanah kepada pemiliknya”
(Q.S An-Nisa: 58)
Allah
juga menyebutkan dalam ayat lain;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian berkhianat kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan jangan berkhianat terhadap amanah kalian, sedangkan kalian
mengetahui.” (Q.S Al-Anfal:27)
Dalam
kapasitas amanah ini, maka amanah dalam diri sendiri adalah kewajiban yang
harus ditunaikan sebelum yang lain. Tanggung jawab pribadi dihadapan Allah subhanahuwata’ala
sangatlah besar sebelum yang lain, sebagaimana Allah menjelaskan dalam surat
At-Tahrim;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Artinya
: “ Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang kayu bakarnya manusia dan batu, (Q.S At-Tahrim : 6).
Abdullah
bin Abbas rodiyallahu anhu berkata: laksanakan ketaatan dan takutlah
akan maksiat kepada kepada Allah dan perintahkan keluarga kalian untuk ingat
kepada Allah, niscaya Allah akan selamatkan kalian dari api neraka. (Tafsir
Ibnu Katsir 2/522).
Kita semua adalah seorang pemimpin yang akan
diminta pertanggung jawabanya, dan anak adalah bagian amanah yang Allah berikan
kepada kita, Nabi Muhammad shollahu alaihi wassalam juga mengingatkan
kita dalam masalah kepemimpinan, dan juga dalam masalah memegang amanah ini,
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،
الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ
مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ
عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya apa yang kalian pimpin,
imam adalah pemimpin dan ia akan ditanya kepemimpinannya, seorang laki-laki
adalah pemimpin keluaga dan ia akan di tanya denganya, seorang wanita adalah
pemimpin rumah suaminya dan ia akan ditanya tentangnya, dan pembantu adalah
pemimpin harta tuanya dan ia juga akan ditanya tentangnya.” (HR. Bukhori 2559,
Muslim 1829, Ahmad dalam musnad 8/83).
Hadits
yang mulia ini menjelaskan kepada kita bahwa semua yang kita miliki akan
diminta pertama jawabannya oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan anak
adalah bagian amanah yang penting yang Allah berikan kepada kita, maka
selayaknya kita menjaga karena kelak akan ditanya oleh Allah tentang amanah
tersebut. Sebagai orang tua hendaknya dia memperhatikan apa saja yang menjadi
kebutuhan anak serta bagaimana menjadikan anak yang sholeh, anak yang terpuji
serta memiliki karakter yang senantiasa menjadi identitas kebaikannya di masa
yang akan datang.
Bersambung...
Penulis Abu Umair, BA, S.Pd.I, M.Pd.
Penulis Abu Umair, BA, S.Pd.I, M.Pd.
0 Response to "MENDIDIK ANAK. Bag 1"
Post a Comment